Archive for 27 November 2011


Tahun Baru Hijriyah

Sobat..

kita buka lembaran baru di tahun yang baru..

perbarui niat..

tingkatkan lagi semangat..

maju terus pantang mundur..

Selamat Tahun Baru Hijriyah.. 🙂

Semoga dakwah KSI dapat terus meningkat dari tahun ke tahun..

Tak’ akan ada orang yang tidak setuju bahwa cinta itu memerlukan pengorbanan..

Inilah yang telah dibuktikan sendiri oleh Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. kisah menarik tentang sebuah perjuangan mempertahankan aqidah. Sebuah pengorbanan demi kecintaannya pada sang Robbul izzati.

Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekah. Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekah) sebagai seorang budak milik keluarga bani Abduddar. Saat ayah mereka meninggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum kafir.

Kala itu, merupakan ujian keimanan sang muazzin. Kaum Quraisy ingin menjadikan penyiksaan atas orang-orang muslim sebagai contoh dan pelajaran bagi setiap orang yang ingin mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Ketika matahari tepat di atas ubun-ubun dan padang pasir Mekah berubah menjadi perapian yang begitu menyengat, orang-orang Quraisy itu mulai membuka pakaian orang-orang Islam yang tertindas itu, lalu memakaikan baju besi pada mereka dan membiarkan mereka terbakar oleh sengatan matahari yang terasa semakin terik. Tidak cukup sampai di sana, orang-orang Quraisy itu mencambuk tubuh mereka sambil memaksa mereka mencaci maki Muhammad.

Adakalanya, saat siksaan terasa begitu berat dan kekuatan tubuh orang-orang Islam yang tertindas itu semakin lemah untuk menahannya, mereka mengikuti kemauan orang-orang Quraisy yang menyiksa mereka secara lahir, sementara hatinya tetap pasrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kecuali Bilal, semoga Allah meridhainya. Baginya, penderitaan itu masih terasa terlalu ringan jika dibandingkan dengan kecintaannya kepada Allah dan perjuangan di jalan-Nya.

Orang Quraisy yang paling banyak menyiksa Bilal adalah Umayyah bin Khalaf bersama para algojonya. Mereka menghantam punggung telanjang Bilal dengan cambuk, namun Bilal hanya berkata, “Ahad, Ahad … (Allah Maha Esa).” Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas, Bilal pun hanya berkata, “Ahad, Ahad ….“ Mereka semakin meningkatkan penyiksaannya, namun Bilal tetap mengatakan, “Ahad, Ahad….”

Mereka memaksa Bilal agar memuji Latta dan ‘Uzza, tapi Bilal justru memuji nama Allah dan Rasul-Nya. Mereka terus memaksanya, “Ikutilah yang kami katakan!”

Bilal menjawab, “Lidahku tidak bisa mengatakannya.” Jawaban ini membuat siksaan mereka semakin hebat dan keras.

Apabila merasa lelah dan bosan menyiksa, Umayyah bin Khalaf, mengikat leher Bilal dengan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orang tak berbudi dan anak-anak agar menariknya di jalanan dan menyeretnya di sepanjang Abthah Mekah. Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Ia terus mengumandangkan pernyataan agungnya, “Ahad…, Ahad…, Ahad…, Ahad….” Ia terus mengulang-ulangnya tanpa merasa bosan dan lelah.

Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu ‘anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal darinya. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda. Ia mengira Abu Bakar tidak akan mau membayarnya. Tapi ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan sembilan uqiyah emas.

Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, “Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya.”

Abu Bakar membalas, “Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya.”

Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bahwa ia telah membeli sekaligus menyelamatkan Bilal dari cengkeraman para penyiksanya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Abu Bakar, “Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar.”

Ash-Shiddiq Rodhiallahu ‘anhu menjawab, “Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.”

Tips Agar Ikhlas tertanam dalam hati, untuk sobat jadikan motivasi :

  1. Selalu ingat kepada Allah, hingga tidak luput dari hatimu walau sekejap mata.
  2. Selalu basahi bibirmu dengan menyebut nama Nya yang suci.
  3.  Selalu melihat orang yang lebih susah agar kita tambah bersyukur.
  4. Anggap remehlah semua kebaikan yang kita lakukan.
     (Orang yang celaka adalah orang yang tertipu dengan kebaikan yang ia lakukan     dan ia membangga-banggakanya.)
  5.  Berusaha menutupi amal shaleh yang di perbuat.
  6. Lihatlah amal orang yang lebih banyak dari kita, agar dapat menambah motivasi untuk menambah amal.
  7. Menyadari Bahwa Manusia Bukanlah Pemilik Surga dan Neraka.
  8. Takut Akan Tidak Diterimanya Amal.
  9. Perbanyak Doa.

Karena hati kita ada ditangan Allah, maka mintalah agar kita selalu ikhlas.
Doa yang sering dibaca Umar RA:
“Allahumma ij’al ’amaly kulluhu kholishon laka wala taj’al fihi li awadin siwaka”.
(Ya Allah jadikanlah amalku seluruhnya ikhlas buatMu dan jangan Kau biarkan ada diantaranya untuk selain Mu.)

Headline

Allah Maha besar tiada Tuhan selain Allah, yang kasih sayang nya begitu luas tak terkira.

 Allah SWT Yang Maha Pengasih mengaruniakan perasaan cinta kepada seluruh makhluk-Nya untuk bekal menjalani dinamika kehidupan. Namun ingatlah cinta itu hanya pinjaman dari Allah Sang Pemilik Cinta. Cinta dapat berubah karena Allah yang Maha Kuasa dapat memindahkan cinta itu sesuai dengan kemaslahatannya dan haruslah di ingat bahwa cinta hakiki hanya ada dalam cinta-Nya,  Cinta yang sempurna hanyalah dari Allah Sang pencipta

Sebagaimana pengalaman Nabi Ibrahim, beliau menunjukkan ketakwaan, keikhlasan pada titah sang pencipta. Beliau bermimpi, mimpi bukan sembarang mimpi. Bagi seorang Nabi mimpi merupakan wahyu. Mimpi Nabi Ibrahim berisikan perintah, beliau harus mengorbankan anak kesayangannya yaitu Nabi Ismail.Dalam mimpi beliau, Ismail harus disembelih, dan tak ada pilihan lain Nabi Ibrahim harus menjalankan perintah tersebut. Begitu berat ujian yang dihadapinya, siapa yang tega menyembelih seorang manusia, apalagi yang harus disembelih itu anak sendiri.  Yang Bertahun-tahun Nabi Ibrahim mengharapkan mempunyai keturunan.  Dan  kini harapan beliau telah terwujud, dan  Ismail telah beranjak remaja. Tiba-Tiba harus mengorbankannya. Sungguh cobaan yang sanga berat.  Nabi Ibrahim harus menjalankan perintah itu, tak mungkin Nabi Ibrahim mendurhakai Allah. Ia adalah seorang nabi yang memberi teladan kepada umatnya.

Itulah ujian yang diberikan Allah kepada  Nabi Ibrahim. Cinta kepada Allah harus melebihi cinta kepada anak istri. Cinta kepada Allah harus diutamakan. Dan menjalankan perintah Allah adalah wujud cinta kepada-Nya meskipun resikonya harus kehilangan anak istri. Nabi Ibrahim berhasil melalui ujian ini, karena beliau telah melaksanakan perintah Allah dan menunjukan betapa besar cintanya kepada Allah, melebihi cinta kepada anak dan istrinya. Sehingga pada saat Nabi Ibrahim melaksanakan perintah-Nya untuk menyembelih Ismail,  Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba, dan Ismail tidak  jadi disembelih. Kelulusan Nabi Ibrahim juga dikarenakan kebijaksanaannya menyampaikan perintah Allah kepada putranya. Putranya Ismail juga anak yang patuh, dia mengerti akan kedudukan orang tuanya dan posisinya sebagai anak, ia tidak membangkang.

Syariat yang telah diwahyukan kepada Nabi Ibrahim yaitu menyembelih hewan kurban juga dilaksanakan oleh Nabi Muhammmad.

Makna idul adha menyadari bahwa kita makhluk kecil betapapun dengan kebesaran yang disandangnya. Menyadari kembali bahwa tak ada Tuhan selain Allah. Janganlah gila akan puja dan pujian karena yang memiliki puja dan puji itu hanyalah Allah. Tidak menunda untuk berhaji , karana manusia ibarat sedang berpergian suatu saat rindu pulang ketempat tinggal asal yakni tempat mula-mula di bangun rumah ibadah manusia, Ka’bah Baitullah. Nikmat yang diberikan Allah merupakan ujian, dalam hal harta, percayalah apabila kita ikhlas mengurbankan di jalan-Nya niscaya Allah akan membalas dengan berlipat ganda.